terdepan dalam prestasi, terpaecaya dalam informasi dan teraktual dalam berita .......... Pasir sakti adalah lintas berita , komunitas, tip dan trik komputer

Rabu, 18 Agustus 2010

STIMULASI PERKEMBANGAN DAN KONSEP BERMAIN

Fungsi Bermain Pada Anak.
Dunia anak tidak bisa dipisahkan dengan dunia bermain. Keduanya bersifat universaldisemua bangsa dan budaya. Diharapkan bahwa dengan bermain, anak akan mendapat stimulus yang mencukupi agar dapat berkembang secara optimal. Berkaitan dengan hal tersebut, Wong (1995) menjelaskan bahwa bermain pada anak hendaknya menpunyai fungsi-fung berikut ini:

1.Perkembangan sensori motor
Aktifitas sensori motor merupakan bagian yang berkembang paling dominan pada masa bayi. Perkembangan sensori motor ini didukung dengan oleh stimulasi visual, stimulasi pendengaran, stimulasi taktil (sentuhan), dan stimulasi kinetik. Stimulus sensorik yang diberikan oleh lingkungan anak-anak direspon dengan memperlihatkan aktifitas-aktifitas motoriknya.

Stimulasi visual merupakan stimulasi awal yang penting pada tahap permulaan perkembangan anak. Anak akan meningkatkan perhatiannya pada lingkungan sekitar melalui penglihatannya. Oleh karena itu, orang tua disarankan untuk memberikan mainan berwarna-warni pada usia tiga bulan pertama. Stimulasi pendengaran (stimulasi auditif) adalah sangat penting untuk perkembangan bahasanya(verbal), terutama pada tahun pertama kehidupannya. Memberikan sentuhan (stimulus aktif) yang mencukupi pada anak berarti memberikan perhatian dan kasih sayang yang diperlukan oleh anak. Stimulus semacam ini akan menimbulkan rasa aman dan percaya diri pada anak sehingga anak akan lebih responsif dan berkembang. Stimulus kinetik akan membantu anak untuk mengenal lingkungan yang berbeda.

2.Perkembangan kognitif (intelektual)
Anak belajar mengenal warna, bentuk/ukuran, tektur dari berbagai macam objek, angka, dan benda. Anak belajar untuk merangakai kata, berpikir abstrak, dan memahami hubungan ruang seperti naik, turun, dibawah, dan terbuka. Aktifitas bermain juga dapat membantu perkembangan keterampilan dan mengenal dunia nyata atau fantasi.

3.Sosialisasi
Sejak awal masa anak-anak, bayi telah menunjukkan ketertarikan dan kesenanganterhadap orang lain, terutama terhadap ibu. Dengan bermain, anak akan mengembangkan dan memperluas sosialisasi, belajar untuk mengatasi persoalanyang timbul, mengenal nilai-nilai moral dan etika, belajar mengenai apa yang salah dan benar, serta bertanggung jawab terhadap sesuatu yang diperbuatnya. Pada tahun pertama, anak hanya mengamati objek disekitarnya. Pada usia 2 -3 tahun, biasanya anak suka bermain peran seperti peran sebagai ayah, ibu dan lain-lain. Pada usia prasekolah, anak lebih suak bergabung dengan kelompok sebayanya (peer group) dan mempunyai teman faforit.

4.kreatifitas
Tidak ada situasi yang lebih menguntungkan/menyenangkan untuk berkreasidari pada bermain. Anak-anak dapat berekperimen dan mencoba ide-idenya. Sekali anak merasa puas untuk mencoba sesuatu yang baru dan berbeda, ia akan memindahkan kreasinya ke situasi yang lain.

KIRIM SMS GRATIS 100% no limit